Judi adalah permainan taruhan yang keberadaannya sudah hadir sejak lama di dunia dan di Indonesia. Di sebagian negara memang memiliki ciri khas tersendiri untuk permainan judi. Dulunya judi hanya dimainkan pada saat-saat tertentu saja seperti di perayaan atau di tempat kasino. Walaupun bisa memberikan keuntungan, nyatanya judi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami kecanduan.
Perjudian kompulsif atau gambling disorder telah menjadi perhatian dikarenakan hal tersebut dinyatakan sebagai gangguan mental seseorang karena kecanduan judi. Layaknya alkohol dan narkoba, permainan judi online menyebabkan pemainnya kecanduan sehingga memberikan dampak yang begitu buruk untuk pemainnya. Bahkan ada juga pemain judi yang kehidupannya hancur setelah mengalami kecanduan akan permainan taruhan ini.
Apakah anda atau kerabat anda ada yang mengalami masalah kecanduan judi? Sangat disarankan untuk mengambil langkah serius. Karena jika dibiarkan maka akan sangat merugikan si penderita dan keluarga. Jangan sampai seseorang yang mengalami kecanduan judi terus mengejar taruhan yang tidak pasti menang atau kalah. Tabungan bisa habis secara mendadak dan bahkan melakukan tindakan kriminal agar kegiatan berjudi mereka bisa terus berlangsung.
9 Ciri Kecanduan Judi Online
Untuk mencegah terjadinya kecanduan judi online yang semakin akut, anda harus mengetahui apa saja ciri-ciri dari kecanduan judi. Jika anda atau kerabat ada yang mengalami beberapa ciri di bawah ini berarti anda harus melakukan tindakan lebih lanjut untuk menanganinya. Berikut beberapa ciri yang bisa anda ketahui, antara lain:
1. Seseorang yang mengalami kecanduan judi akan lebih sering melakukan kebohongan, baik itu ke orang lain maupun keluarga dan pasangan. Kebohongan ini ia lakukan agar menyembunyikan aktivitas perjudiannya.
2. Berani mempertaruhkan atau kehilangan pekerjaan, hubungan penting, atau bahkan pekerjaan yang dilakukannya hanya karena aktivitas berjudi.
3. Seseorang yang mengalami kecanduan judi biasanya akan meminta bantuan orang lain untuk menyelamatkan mereka dari masalah taruhan judi yang dilakukan.
4. Orang yang sudah kecanduan judi juga akan lebih mudah untuk merasa gelisah hingga mudah tersinggung jika ada seseorang yang coba memperingatkan untuk mengurangi aktivitas perjudian.
5. Ia menganggap dengan melakukan kegiatan berjudi, ia akan lebih mudah untuk menghilangkan rasa cemas, masalah yang sedang dihadapi, hingga menghilangkan rasa sedih atau depresi.
6. Ia mencoba untuk kembali mendapatkan sejumlah uang yang hilang karena sudah bertaruh lumayan banyak untuk kegiatan judi. Ini menjadikannya menelan kerugian yang begitu besar.
7. Terlalu asyik dengan kegiatan berjudi seperti terus menerus melakukan rencana untuk menikmati aktivitas perjudian. Ia juga akan mencari cara untuk bisa dapat uang lebih banyak dari permainan judi.
8. Untuk mendapatkan sensasi bermain yang sama atau lebih menantang, ia akan berusaha atau memiliki keinginan untuk berjudi dengan uang yang banyak.
9. Dan ciri yang terakhir adalah mencoba untuk mengurangi, mengendalikan, serta menghentikan aktivitas perjudian namun tidak berhasil.
Sebagian besar penjudi memang bisa berhenti pada saat ia sudah mengalami kekalahan atau telah menetapkan batas deposit yang habis. Tetapi orang-orang yang tidak bisa mengendalikan diri untuk main judi akan mencari cara dan mencari uang ke mana pun agar mereka bisa tetap main judi dan memuaskan keinginan mereka untuk berjudi. Yang lebih parahnya lagi ada beberapa orang yang bisa melakukan tindakan kriminal seperti penipuan atau pencurian demi bisa mendapatkan uang untuk berjudi.
Hingga saat ini sebenarnya belum diketahui secara pasti mengenai apa yang menyebabkan seseorang berjudi secara kompulsif. Namun ada beberapa faktor yang diyakini bisa menyebabkan terjadinya hal tersebut seperti genetik, faktor biologis, dan juga lingkungan sekitarnya.
Ada banyak sekali konsekuensi yang ditimbulkan dari perjudian kompulsif ini. Berikut beberapa konsekuensinya:
- Masalah hubungan dengan sahabat, orang tua, dan pasangan
- Menimbulkan masalah keuangan seperti kebangkrutan
- Kesehatan yang menurun
- Masalah hukum atau pidana
- Menurunnya performa kerja
- Kehilangan pekerjaan
- Bunuh diri atau memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri
Leave a Reply